biografi prof muhammad tamim pardede

Jakarta- Muhammad Tamim Pardede alias 'Profesor' Tamim Pardede diringkus aparat kepolisian lantaran menebar ujaran kebencian (hate speech) di media sosial. Tamim ditangkap karena mengunggah video ProfesorMuhammad Tamim Pardede. Berikut Video Tanggapan Prof. M Tamim Pardede Kepada Kepolisian RI Banyak sekali perdebatan tentang prof tamim pardede, Siapakah sebe Utkpengobatan konsumsi dalam setiap jam. Formulator : Prof. Dede Pardede (Tamim Pardede) Sebagai catatan, Muhammad Tamim Pardede alias 'Profesor' Tamim Pardede pernah diringkus aparat kepolisian lantaran menebar ujaran kebencian (hate speech) di media sosial. Tamim ditangkap karena mengunggah video bermuatan hate speech terkait pemerintah. JikaProf. Tamim Pardede di Door (Ditembak Mati) Ia Mengatakan Akan Terjadi Perang Jika Prof. Tamim Pardede di Door Maka Akan Perang &qu Prof. Tamim Pardede Pejuang Menuju Fase Khalifah Prof. Tamim Pardede Pejuang Menuju Fase Kekhilafahan / Khalifah Saat ini kita umat islam berada pada FASE DIKTATOR (Mulkan Jabbriyyan) Vay Tiền Nhanh Ggads. Source Jakarta Post - June 7, 2017 Jakarta – The National Police cyber crime unit has arrested a 45-year-old man using the YouTube account, 'Professor' Tamim Pardede, in Tangerang, Banten for allegedly posting videos containing hate speech against President Joko "Jokowi" Police spokesperson Sr. Com. Martinus Sitompul confirmed the arrest, saying that the man, whose real name is Muhammad Tamim Pardede, had allegedly insulted the government. Tamim also shared videos containing provocative statements on ethnicity, religion and race issues SARA."We arrested him in Adiloka Megasari in Tangerang [Banten]," Martinus said, as quoted by Police also confiscated a laptop and a cellular phone on which Tamim saved his Youtube account, as well as a copy of a video he shared, Martinus to Martinus, the professor title in his account name is fake as the Indonesian Institute of Sciences LIPI has confirmed he is not a research professor from the institute, even though Tamim has claimed he belongs to LIPI. Tamim will be charged under law on Information and Electronic arrest of Tamim Pardede follows the arrest of a 35-year-old man identified as Muhammad Said, the owner of facebook account "Ahmad Fatihul Alif," who was arrested on Sunday in West Jakarta for insulting the president and National police chief Gen. Tito Karnavian on social media. yon/dmrSource Home » Profesor Muhammad Tamim Pardede » Prof. Tamim Pardede Menantang Perdana Mentri China Profesor Muhammad Tamim Pardede Edit Prof. Tamim Pardede Menantang Perdana Mentri China Subscribe to receive free email updates Newer Post Older Post Home Agus Surono Apa beda Profesor Riset dan Profesor Akademik? – Nama Tamim Pardede mencuat sehubungan dengan ditangkapnya dia dalam kasus ujaran kebencian. Dalam pemberitaan sempat disinggung Tamim Pardede bergelar Profesor Riset dari LIPI. Namun Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia LIPI, Dr. Heru Santoso menegaskan, “Sekali lagi, setelah kami melakukan kroscek data kepegawaian, nama Tamim Pardede bukanlah sivitas LIPI dan tidak mendapatkan gelar profesor riset dari LIPI”. Oleh karena itu, pihak LIPI akan melakukan langkah-langkah sesuai prosedur untuk meluruskan pencatutan nama ini. Timbul pertanyaan, apa beda Profesor Riset dengan Profesor akademik di perguruan tinggi? Baca juga Sulit Dipercaya! Dosen Ini Punya 145 Gelar Akademis, Bahkan Masih Ingin Terus Menambahnya Baca juga Ibu Ini Ikut Mendapat Gelar Master saat Anaknya yang Lumpuh Diwisuda. Alasannya Bikin Haru Baca juga Luar Biasa, Nenek 72 Tahun Ini Berhasil Raih Gelar Sarjana yang Tertunda’ Selama 50 Tahun Dalam blognya, T. Djamaluddin, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, LAPAN, menjelaskan apa itu profesor riset PR dan apa pula profesor akademik. Keberadaan profesor riset diawali dari gagasan Pak Habibie saat menjadi Menristek tahun 1990-an untuk menghargai profesi peneliti. Gagasan itu baru terwujud dengan keluarnya SK Menpan 2004 tentang Jabatan Fungsional Peneliti serta SK bersama BKN dan Kepala LIPI yang mengatur pelaksanaannya. Profesor Riset adalah gelar yang diberikan kepada Peneliti Utama IVe berpendidikan S-3 yang telah menyampaikan orasi ilmiah dalam suatu upacara pengukuhan. Dari sini terlihat bahwa perbedaan profesor riset dengan profesor akademik di perguruan tinggi adalah perbedaan jalur profesi. Profesor akademik diberikan kepada pemegang jabatan fungsional dosen yang tertinggi yaitu Guru Besar, sedangkan profesor riset diberikan kepada pemegang jabatan fungsional peneliti tertinggi yaitu Peneliti Utama IVe. Tentu perbedaan profesi menyebabkan unsur yang dinilai ada perbedaan, tetapi ada beberapa unsur yang sama. Pertanyaan kemudian, “Profesor” itu gelar atau jabatan? Merujuk pada UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 23 disebutkan, “Sebutan guru besar atau profesor hanya dipergunakan selama yang bersangkutan masih aktif bekerja sebagai pendidik di perguruan tinggi”. Pada penjelasannya ditegaskan bahwa jabatan Guru Besar identik dengan profesor, “Guru besar atau profesor adalah jabatan fungsional bagi dosen yang masih mengajar di lingkungan perguruan tinggi”. Sedangkan di aturan jabatan fungsional dosen Keputusan Menko Wasbangpan nomor 38/KEP/ tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya tidak ada terminologi “Profesor”, yang ada hanya “Guru Besar”. Jadi, profesor akademik adalah jabatan, bukan gelar. Berarti ada batas waktunya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Siapakah Profesor Tamim Pardede? Inilah Profil dan Biografi Profesor Muhammad Tamim Pardede Profil dan Biografi Profesor Muhammad Tamim Pardede Prof. Muhammad Tamim Pardede itu memang seorang PROFESSOR. Professor dibidang kimia-fisika. Mungkin kita kadang-kadang geleng-geleng kepala melihat lawakan dan humornya yang sedikit menyesakkan dada. Wala nuzakki alallahi ahadaa.. Tapi, itulah manusia. Punya warna dan dinamika. Biarkan dia berexpresi sebagai hak pribadinya. Selama tidak melanggar etika dan norma agama. Seorang pecinta syariat Jihad yang lumayan pro-aktif menyuarakan antiliberal, antiPKI, dan anti sekuler. Proaktif membela syariat dengan gaya khasnya yang nusantara Prof. Muhammad Tamim Pardede Merupakan Sitanpan dari medan berdarah jawa. Muhammad Tamim Pardede adalah benar seorang Professor. Ngga usah menilai orang dari penampilan. Ingat, si hitam legam itu terompahnya ada di Surga. Dialah Bilal Bin Rabah. Ingat, si kurus jangkung itu penghuni Surga, mendampingi Nabi hidup dan mati, dialah Abu Bakar As-Shiddiq. Radhiyallahu’anhu. Beliau orang yang cerdas. Siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan, mudah sekali bagi Allah memberinya kecerdasan. Kecerdasan beliau tentunya hanya bisa difahami oleh orang-orang yang cerdas pula. Karena orang jahil tak kan mampu menjangkau kecerdasan kaum intelektual. Logikanya, kalau ngga cerdas nggak mungkin jadi professor. Kecuali kalau Profesor “abal-abal” yang hanya bisa ngebacot di kolom-kolom facebook orang. Peringatan Karena Banyak yang mengira Profesor Tamim Pardede Gila. “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” Al-Baqarah 216 “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain” [Al-Hujurat 12] Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara” Dalil di atas semoga memperbaiki pemikiran kita, bahwa jangan berprasangka buruk ketika melihat seorang Tamim Pardede yang berpenampilan seperti orang tidak normal. yang saya tau Tamim Pardede adalah seorang yang cerdas, seorang yang berpikir, semoga hidayah Allah berikan untuknya, dan kita semua sehingga mengikuti kewajiban dan sunnah, meninggalkan larangan seperti merokok ... dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. " al-Baqarah 195 , dll - beserta mengerjakan perintah, begitu juga yang sedang terkait perintah memperjuangkan hukum Allah. karena disitu letak keindahan. Mari menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara dan taatlah beribadah kepada - NYA “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” QS. Adz-Dzariyaat [51] 56 Allah yang menciptakan kita, Allah yang menyuruh kita mengerjakan perintahnya, dan Senantiasa mengerjakan sunnah Rasulullah meski di anggap asing ketahuilah islam datang dalam keadaan asing dan kembali dalam keadaan asing pula satu pesan penulis yang sangat penting dan ingat baik - baik Yang Bahwa Allah meletakkan kenikmatan didunia ini yang paling Nikmat melebihi berkumpul dengan Istri, Hanya Dalam Pengamalan Ibadah Yang BENAR. Yang Bahwa Allah meletakkan kesenangan, Ketenangan Jiwa yang sempurna didunia ini Hanya Dalam Pengamalan Ibadah Yang BENAR. Yang Bahwa Allah meletakkan didunia ini kebahagian yang sempurna, bukan pada harta yang banyak, jabatan yang tinggi, Istri yang cantik, suami yang Ganteng - Tapi Hanya Dalam Pengamalan Ibadah Yang BENAR. Mari mengusahakan iman, jangan berputus asa dengan ampunan Allah. Sumber JAKARTA, - Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Himawan Bayu Aji mengatakan, penyidik masih mendalami gelar Profesor yang sering dibawa-bawa oleh Tamim Pardede. Tamim merupakan pelaku yang mengunggah video di Youtube yang berisi ujaran kebencian dan penghinaan kepada Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. "Sedang kita teliti keabsahan gelar profesornya, apakah bisa dipertanggungjawabkan," ujar Himawan di kantor Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Tanah Abang, Jakarta, Jumat 9/5/2017.Himawan mengatakan, Direktorat Siber mendapat informasi dari pihak tertentu bahwa Tamim pernah melakukan kegiatan tertentu dengan "menjual" gelarnya. Saat ini penyidik masih menunggu apakah ada pihak yang merasa tertipu atau dirugikan dengan penggunaan gelar tersebut. Baca Tamim Pardede Diduga Hina Presiden, Pihak Keluarga Tak Banyak Bicara "Kami lihat sejauh mana penggunaan gelar tersebut. Apabila ilegal dan digunakan untuk apa, kita akan lihat untuk pidananya," kata Himawan. Tamim ditangkap pada 6 juni 2017 karena mengunggah video bermuatan penghinaan terhadap Presiden dan Kapolri. Dalam salah satu videonya, Tamim menyebut bahwa Jokowi berpihak pada blok komunis. Ia juga menyatakan bahwa Tito termasuk antek Jokowi yang berpaham komunis. Ia lantas menantang polisi untuk menangkapnya. "Kalau Jokowi memerintahkan anteknya yang bernama Tito Karnavian dan pasukannya untuk menangkap saya, saya tidak akan tinggal diam. Jangan harap polisi bisa bawa saya hidup-hidup," ucap Tamim dalam video berdurasi hampir 4 menit itu.Baca Tetangga Tak Terlalu Kenal Tamim Pardede yang Diduga Hina Presiden Sebelumnya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI mengeluarkan siaran pers pada Februari 2017 yang menyatakan bahwa tidak pernah ada penganugerahan gelar profesor kepada Tamim. Dalam salah satu kalimatnya tertulis bahwa ketenaran LIPI di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kerap membuat orang mencatut nama LIPI untuk tujuan tertentu. "Salah satu contohnya adalah seseorang yang mengaku bernama Tamim Pardede dan mengklaim dirinya adalah profesor riset dari LIPI. Dan setelah LIPI melakukan penelusuran data dan fakta, ternyata nama Tamim Pardede bukan merupakan profesor riset dari LIPI dan lembaga ini tidak pernah mengukuhkan yang bersangkutan sebagai profesor riset," bunyi siaran pers tersebut. Dalam siaran pers, dinyatakan bahwa Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain mengatakan, seseorang yang telah bergelar profesor tentunya bukan orang sembarangan. “Artinya, orang tersebut telah memenuhi syarat dan mendapat pengakuan resmi, sehingga mempunyai tanggung jawab besar terhadap keilmuannya,” kata Iskandar. "Jadi, bila ada seseorang yang mengaku profesor dari LIPI dan ternyata setelah dikroscek secara data dan fakta adalah bukan dari LIPI, maka ini adalah bentuk pencemaran nama baik dan pelecehan lembaga." Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

biografi prof muhammad tamim pardede